#30 Jurnalis
Explore tagged Tumblr posts
Text
IWO Bogor Raya Gelar Jurnalis Mancing, Brodin : Ajang Silaturahmi dan Penyegaran Pasca Pilkada 2024
Bogor, Mediapromoter.id – Sebuah momen unik tersaji di Saung Muara, Cibinong, saat 30 jurnalis dari berbagai media di Bogor berkumpul dalam acara “Jurnalis Mancing”. Tidak sekadar lomba, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi sekaligus penyegaran setelah para awak media sibuk meliput berbagai peristiwa, termasuk perhelatan Pilkada 2024. Acara dibuka langsung oleh Anggota DPRD Provinsi Jawa…
0 notes
Text
ULasan: Pulang
Judul Buku: Pulang Genre Buku: Fiksi Sejarah dan Fiksi Politik Penulis Buku: Leila S. Chudori Bahasa: Indonesia Penerbit Buku: Kepustakaan Populer Gramedia Rating Goodreads: 4.3/5 Rating Pribadi: 4.5/5
Novel dengan tebal 474 halaman ini akan mengantarkan pembaca ke setidaknya tiga latar masa lalu dalam ritme yang cepat. Pertama September 1965, di Indonesia. Kedua Mei 1968 di Perancis dan Mei 1998 di Indonesia. Novel ini dibagi menjadi tiga bagian dengan alur maju-mundur. Tiga bagian yang ada masing-masing memuat sudut pandang orang pertama dari point of view tiga tokoh utama (multiple POVs) dan dua tokoh pendukung. Walau memiliki pergantian point of view dan plot campuran, penulis menjahit masing-masing bagian cerita dengan sangat apik sehingga masing-masing cerita saling melengkapi "kekosongan" pada cerita lainnya. Setiap konflik dan penggalan kisah memunculkan rasa penasaran dari pembaca dan membuat pembaca semakin tertarik untuk melanjutkan perjalanan membacanya.
Pada bagian satu, novel ini berkisah tentang empat eksil politik Indonesia yang menjadi pendiri Restoran Tanah Air di Paris: Dimas Suryo, Nugroho Dewantoro, Risjaf, dan Tjahjadi Sukarna (Tjai Sin Soe). Kecuali Tjai, mereka berempat merupakan wartawan di Kantor Berita Nusantara sebelum Peristiwa 30 September 1965 terjadi. Hananto Prawiro, pimipinan kantor Berita Nusantara adalah seorang jurnalis berpengalaman ekstrim kiri. Walau beberapa jurnalis dan karyawan lainnya cenderung netral dan bahkan memiliki sikap politik yang berlawanan, tetap saja eksistensi Hananto cukup untuk menjadikan Kantor Berita Nusantara dianggap sebagai gudang antek dan simpatisan PKI.
Menjelang Peristiwa 30 September 1965 terjadi, Dimas Suryo dan Nugroho menghadiri Konferensi International Organization of Journalists di Santiago, Chile. Sedangkan Risjaf menghadiri “agenda” lain di Havana, Kuba. Sementara Tjai meninggalkan Indonesia menuju Singapura sesaat setelah Peristiwa 30 September 1965 terjadi. Sadar bahwa situasi politik di Indonesia pasca 30 September 1965 tidak berpihak dan sangat berbahaya bagi siapapun yang dengan mudah bisa dikait-kaitkan dengan PKI, maka Dimas Suryo, Nugroho dan Risjaf tidak berani untuk pulang. Selain itu, situasi membuat mereka memang tidak mungkin bisa pulang karena paspor mereka dicabut. Mereka kemudian pergi ke Peking dan bertemu dengan banyak eksil politik lain. Dari Peking mereka berkelana ke beberapa negara dan berakhir dengan pertemuan kembali di Paris kemudian mendirikan Restoran Tanah Air.
Di Prancis, Dimas Suryo menikah Vivienne Deveraux dan punya satu orang anak perempuan yang bernama Lintang Utara. Singkat cerita, Lintang dewasa pergi ke Jakarta untuk menyelesaikan tugas akhirnya di universitas Sorbonne, yaitu membuat film dokumenter yang berisi wawancara dengan para eks-tapol Peristiwa 1965 beserta keluarga. Lintang pergi ke Jakarta pada bulan Mei 1998 dan bertemu dengan Segara Alam putra Hananto Prawiro dan Bimo putra Nugroho.
Setidaknya ada dua premis besar dalam novel ini, yang pertama tentang bagaimana kehidupan para eksil politik yang terpaksa berpetualang dari negara satu ke negara lain dan kemudian menjalani kehidupan sebagai warga negara Perancis di Paris, ribuan kilometer dari tanah air yang sangat mereka rindukan. Kemudian premis utama ini memunculkan premis baru tentang kehidupan anak-anak para eksil politik di luar negeri dan juga di Indonesia menghadapi situasi politik yang kembali memanas di tanah air, tiga puluh tiga tahun pasca pemberontakan PKI.
Keunggulan novel ini adalah penulis dapat menyajikan kisah sejarah kelam Indonesia dengan alur cerita yang menarik. Pembaca seolah dapat “menyaksikan” apa yang terjadi selama dua masa kelam perpolitikan Indonesia lewat rincinya penggambaran cerita yang disajikan melalui sudut pandang karakter utama. Sementara kekurangannya adalah karena tema dan pembahasan dalam cerita, novel ini memiliki segmentasi pembaca yang cenderung khusus yaitu dewasa di atas 17 tahun dengan minat bacaan fiksi-sejarah fiksi-politik.
12 notes
·
View notes
Video
youtube
Di episode ini, gue ngobrol sama Puri Anindita (https://ift.tt/gRUafjh), jurnalis dan seorang ibu. Kami bertukar obrolan seputar menjadi orang tua dari sudut pandang perempuan dan laki-laki. Timestamp: 00:00 Perkenalan 01:36 Kena layoff dan menjadi jurnalis independen 06:05 Struggle sebagai new mom: self doubt 07:41 Kebingungan suami support istri, dari sudut pandang perempuan 10:21 Kebingungan suami support istri, dari sudut pandang laki-laki 12:59 Semua yang lo takutkan terjadi dan lebih berat, so brace for impact 14:30 Orang tua WAJIB membekali diri dengan edukasi 17:00 6 bulan pertama: laki-laki WAJIB HADIR 20:08 Apakah punya anak keputusan egois? 26:37 Closing Dengarkan juga obrolan kami di Podcast Mencoba Minimalis https://ift.tt/P0vQpeJ Edited by https://ift.tt/p8RMXTt Produced by https://ift.tt/6QpkK3w ---- Dengarkan juga Podcast Subjective di Spotify https://bit.ly/podcastsubjective Instagram https://ift.tt/Bygm0fX Linkedin https://ift.tt/cM2nkBq Twitter https://www.twitter.com/iqbalhape Kontak [email protected] by Iqbal Hariadi
3 notes
·
View notes
Text
Kantor Redaksi Harian PAKAR Dilempari Bensin dan Dibakar, Dua Pelaku Kini Dalam Pengejaran Polisi
BOGOR – Kantor Redaksi Koran Harian Pakuan Raya (PAKAR) dibakar dua orang tak dikenal (OTK), pada Sabtu 28 Desember 2024, sekitar pukul 00:30 WIB dini hari. Beruntung, api yang nyaris melalap seluruh bagian depan gedung para jurnalis itu, berhasil dipadamkan sejumlah warga yang melihat kejadian tersebut. Driver ojeg online, berinisial AAL mengaku melihat langsung ada dua orang pria tidak dikenal,…
0 notes
Text
Kriminal Ternama di Kanada Adakan Sayembara Rp1,13 Miliar Untuk Membunuh Jurnalis
MONTREAL, Cinews.id – Rencana mengerikan Frédérick ilva seorang kriminal ternama di Montreal, Kanada, untuk menghabisi nyawa seorang jurnalis terungkap ke publik. Rencana pembunuhan ini diberitakan pertama kali media lokal La Presse yang kemudian ditulis BBC, Sabtu (30/9/2024). Frédérick ilva, menawarkan kontrak senilai 100.000 dolar Kanada atau sekitar Rp1,13 miliar bagi siapa saja pembunuh…
0 notes
Text
Kursus Jurnalistik Lokal Malang, Ciptakan Jurnalis Handal! Hub 0819-4343-1484
(Hub 0819-4343-1484) Dalam era digital yang serba cepat ini, kebutuhan akan informasi yang akurat, objektif, dan relevan semakin tinggi. Profesi jurnalis menjadi salah satu pilar penting dalam menyajikan berita yang mendidik masyarakat. Bagi Anda yang bercita-cita menjadi jurnalis profesional, mengikuti kursus jurnalistik lokal Malang adalah langkah pertama yang tepat untuk mewujudkan impian tersebut. Dengan metode pembelajaran yang interaktif dan inovatif, kursus ini dirancang untuk membekali Anda dengan keterampilan esensial dalam dunia jurnalistik.
Mengapa Memilih Kursus Jurnalistik Lokal di Malang?
Malang bukan hanya dikenal sebagai kota pendidikan, tetapi juga sebagai pusat kreativitas. Lingkungan yang mendukung ini menjadikan kursus jurnalistik lokal di Malang pilihan ideal untuk mengembangkan potensi jurnalistik Anda. Kursus ini menawarkan kombinasi teori mendalam dan praktik langsung yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan industri media saat ini.
Kursus ini memiliki beberapa keunggulan, antara lain:
Pengajar Profesional Para pengajar terdiri dari jurnalis berpengalaman yang memiliki wawasan luas di berbagai bidang media, mulai dari cetak, televisi, hingga platform digital.
Kurikulum Terkini Anda akan mempelajari berbagai aspek jurnalistik, seperti teknik wawancara, penulisan berita, etika jurnalistik, hingga penguasaan multimedia.
Metode Interaktif dan Inovatif Proses pembelajaran tidak hanya berupa teori, tetapi juga diskusi kelompok, simulasi, dan praktik lapangan. Hal ini memungkinkan peserta untuk langsung menerapkan ilmu yang dipelajari.
Fasilitas Lengkap Fasilitas yang disediakan meliputi studio mini, perangkat editing profesional, dan akses ke jaringan media lokal untuk praktik langsung.
Peluang Karier Setelah Mengikuti Kursus
Mengikuti kursus jurnalistik lokal Malang membuka berbagai peluang karier di dunia media. Anda bisa bekerja sebagai:
Reporter: Meliput berita dari berbagai lokasi dengan kemampuan menyampaikan informasi yang objektif.
Editor: Mengolah dan menyunting berita agar sesuai dengan standar jurnalistik.
Jurnalis Multimedia: Menggabungkan keahlian menulis, fotografi, dan videografi untuk menyampaikan berita secara kreatif.
Konten Kreator: Menyajikan informasi edukatif dan menarik melalui platform digital seperti blog atau media sosial.
Dengan keterampilan yang diajarkan dalam kursus ini, Anda dapat bersaing di dunia kerja yang semakin kompetitif.
Kurikulum yang Ditawarkan
1. Dasar-dasar Jurnalistik Mempelajari sejarah jurnalistik, kode etik, dan pentingnya peran jurnalis dalam masyarakat.
2. Teknik Penulisan Berita Pelatihan intensif dalam menulis berita dengan gaya 5W+1H yang efektif dan menarik.
3. Fotografi dan Videografi Jurnalistik Keterampilan dasar dalam mengambil gambar dan video yang relevan untuk mendukung cerita berita.
4. Media Digital Menguasai cara menyajikan berita di era digital, termasuk teknik SEO, pengelolaan media sosial, dan penggunaan analitik untuk memahami audiens.
5. Praktik Lapangan Melakukan liputan langsung untuk memahami tantangan dunia nyata dalam jurnalistik.
Cara Bergabung
Proses pendaftaran sangat mudah. Anda cukup menghubungi kontak yang disediakan, yaitu:
Hubungi nomor 0819-4343-1484
Hubungi di https://wa.me/6281943431484
Tim kami siap membantu Anda untuk menjawab segala pertanyaan dan memandu proses pendaftaran.
Testimoni Peserta Kursus Sebelumnya
Kursus ini telah meluluskan banyak jurnalis handal yang kini bekerja di berbagai media nasional dan internasional. Berikut beberapa testimoni dari peserta:
Rahmat, 25 tahun "Kursus ini sangat membantu saya memahami dasar-dasar jurnalistik. Pengalaman praktik lapangan menjadi bekal berharga untuk pekerjaan saya sekarang."
Dina, 30 tahun "Metode pembelajarannya sangat interaktif. Pengajarnya juga memberikan insight yang tidak saya dapatkan di tempat lain."
Arif, 27 tahun "Setelah mengikuti kursus ini, saya berhasil mendapatkan pekerjaan di media digital. Ilmu yang diajarkan benar-benar aplikatif."
Mengapa Kursus Ini Penting?
Di tengah derasnya arus informasi, banyak sekali berita yang tidak terverifikasi menyebar di masyarakat. Sebagai jurnalis, Anda memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan informasi yang dapat dipercaya. Kursus ini bukan hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga membentuk pola pikir kritis dan tanggung jawab moral sebagai penyampai berita.
Melalui kursus jurnalistik lokal di Malang, Anda tidak hanya akan belajar bagaimana menulis berita, tetapi juga bagaimana menjadi suara kebenaran di tengah kebisingan informasi.
Kesimpulan
Mengikuti kursus jurnalistik lokal Malang adalah langkah strategis bagi siapa pun yang ingin terjun ke dunia jurnalistik. Dengan metode pembelajaran yang interaktif dan inovatif, kursus ini memastikan setiap peserta mendapatkan pengalaman belajar yang optimal. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk menjadi jurnalis handal yang mampu bersaing di era digital.
Segera daftarkan diri Anda dan raih kesempatan emas ini. Hubungi nomor 0819-4343-1484 atau hubungi di https://wa.me/6281943431484 untuk informasi lebih lanjut. Mulailah perjalanan Anda menuju karier jurnalistik yang sukses hari ini!
Baca Juga : Kursus Jurnalistik Mahasiswa Malang - Profesional dalam Menulis Berita!
FAQ (Frequently Asked Questions) tentang Kursus Jurnalistik Lokal Malang
1. Apa itu kursus jurnalistik lokal Malang? Kursus jurnalistik lokal Malang adalah program pelatihan yang dirancang untuk membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan jurnalistik, seperti penulisan berita, teknik wawancara, fotografi, videografi, hingga pengelolaan media digital.
2. Siapa saja yang dapat mengikuti kursus ini? Kursus ini terbuka untuk siapa saja yang memiliki minat di dunia jurnalistik, baik pelajar, mahasiswa, pekerja profesional, maupun individu yang ingin mengembangkan keterampilan jurnalistik secara profesional.
3. Apa saja materi yang diajarkan dalam kursus ini? Materi yang diajarkan meliputi:
Dasar-dasar jurnalistik.
Teknik penulisan berita dengan metode 5W+1H.
Fotografi dan videografi jurnalistik.
Pengelolaan media digital.
Praktik lapangan untuk pengalaman nyata.
4. Apakah peserta akan mendapatkan sertifikat setelah menyelesaikan kursus? Ya, setiap peserta yang berhasil menyelesaikan kursus akan mendapatkan sertifikat sebagai bukti kelulusan dan kompetensi di bidang jurnalistik.
(Published by: Firza Skansa)
0 notes
Text
Artificial Intelligence dan tantangan jurnalistik masa kini
Jakarta (ANTARA) - Lima atau sepuluh tahun lalu mungkin kita tidak pernah membayangkan hadirnya reporter AI. Reporter virtual yang diperkaya dengan artificial intelligence (AI) alias kecerdasan buatan.
Dengan algoritma yang canggih, mereka mencari informasi secara mandiri di situs web dan berbagai platform media sosial. Mereka mengolah data lalu menyajikannya menjadi berita yang bisa kita baca di situs berita daring.
Perkenalkan Arlo Artiste, Benjamin Business, Sammy Streets, dan Wendy Weather. Mereka adalah reporter generasi AI di situs berita OkayNWA yang berdiri di Northwest Arkansas Amerika Serikat.
Situs berita yang awalnya berbentuk aplikasi tersebut mengklaim konten yang diproduksinya sebagai AI generated news. Terdapat byline nama dan avatar unik reporter yang sekilas mirip dengan tokoh film WALL-E itu pada setiap berita yang disiarkan di situs tersebut.
OkayNWA menyatakan setiap konten yang dihasilkan merupakan penerapan algoritma kecerdasan buatan canggih yang dirancang untuk meniru rasa ingin tahu sekaligus gaya bertutur layaknya jurnalis manusia.
Tim reporter AI tersebut didesain dengan kepribadian unik mereka sendiri. Reporter AI memanfaatkan machine learning untuk mencari topik yang sedang tren dan segudang informasi yang dinilai menarik di berbagai laman serta aneka platform media sosial.
Setelah melakukan identifikasi, reporter AI segera menyusun artikel dan melengkapi dengan gambar yang didapatkan dengan bantuan DALL-E. Mereka bisa bekerja tanpa lelah, 24 jam sehari, 30 hari sebulan, 365 hari setahun tanpa perlu istirahat.
Pendiri OkayNWA, Jay Price, bukanlah seorang jurnalis atau orang yang berkecimpung di industri media. Pada awalnya ia mendirikan perusahaan NWA Apps yang menyediakan jasa pembuatan situs web dan aplikasi.
Proyek OkayNWA baginya adalah laboratorium untuk mengeksplorasi alat dan model kecerdasan buatan generatif baru.
OkayNWA menjadi etalase nyata seberapa besar potensi yang bisa dilakukan dengan algoritma dan kecerdasan buatan bagi organisasi berita atau perusahaan pers.
Akan tetapi OkayNWA juga menyatakan disclaimer atau penafian terkait kontennya yang sebagian besar terkait dunia hiburan. Yakni konten berita yang dibuat oleh kecerdasan buatan tidak boleh dianggap sebagai fakta atau akurat dalam pengertian berita tradisional. Mereka menyarankan pembaca untuk tetap mencari sumber terpercaya lainnya yang dikurasi manusia untuk berita dan informasi yang lebih serius.
Contoh kasus penerapan ekstrem kecerdasan buatan di OkayNWA tersebut mungkin tidak menjadi pilihan bagi perusahaan pers lainnya.
Perusahaan pers lain mungkin akan menempuh cara yang berbeda dalam menerapkan kecerdasan buatan. Tapi satu hal yang dipegang bersama yakni kecerdasan buatan dinilai bisa menjadi salah satu peluang sumber daya organisasi berita untuk eksis dan berkembang.
Hal ini guna membantu mengatasi berbagai tantangan dunia pers, misalnya tren menurunnya pendapatan serta semakin berkurangnya pembaca atau pelanggan.
Akan tetapi perusahaan pers harus berhati-hati dalam memprioritaskan aktivitas utama mana yang bisa mendapatkan manfaat paling besar dari penggunaan kecerdasan buatan.
Menurut temuan Wilczek, B., M. Haim, and N. Thurman (2024), potensi terbesar kecerdasan buatan berada pada segi operasional yakni produksi konten berita dan distribusi konten yang dipersonalisasi.
Hal inilah yang seharusnya menjadi area fokus injeksi kecerdasan buatan di perusahaan pers. Kecerdasan buatan bisa membantu efektivitas dan efisiensi produksi serta distribusi konten berita kepada khalayak.
Momen ini juga bisa dimaknai sebagai jalan menuju produk jurnalistik yang berkualitas. Misalnya eksplorasi produksi berita dengan pendekatan jurnalisme data, jurnalisme investigatif, dan jurnalisme konstruktif yang didukung teknologi kecerdasan buatan.
Kecerdasan buatan bisa membantu perusahaan pers dalam mengolah, memaknai, serta menyampaikan informasi dalam bentuk berita kepada khalayak secara lebih baik, di tengah kelimpahan data sebagai konsekuensi lingkungan digital saat ini.
Sementara itu, kecerdasan buatan juga bisa menciptakan nilai lebih dalam pendistribusian konten yang dipersonalisasi kepada pelanggan. Berita tertentu bisa dikirimkan ke demografi pelanggan yang tepat pada momen yang tepat pula. Sehingga diharapkan meningkatkan keterlibatan audiens, yang pada akhirnya bisa menaikkan pendapatan perusahaan pers, misalnya melalui model berlangganan.
Pada konteks Indonesia, sebagian perusahaan pers nasional telah menerapkan kecerdasan buatan pada praktik jurnalistiknya. Misalnya tvOne yang menurut temuan Ridwan, Dadang & Heikal, Jerry (2023), menerapkan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas dan kreativitas dalam produksi konten. Hal ini ditempuh melalui pemanfaatan analisis data tingkat lanjut dan otomatisasi. tvOne juga menjadi pionir televisi nasional yang menerapkan presenter virtual berbasis kecerdasan buatan.
Sementara itu, digital news startup kumparan juga menginjeksikan kecerdasan buatan pada praktik jurnalistiknya. Kumparan menggabungkan jurnalisme berbasis teknologi (technology-based journalism) yang memungkinkan mereka mengirimkan konten kepada orang yang tepat dan waktu yang tepat karena didukung dengan Personalized Algorithm Technology (PAT).
Kecerdasan buatan juga diterapkan pada aspek revenue streams yakni melalui native advertising, bukan intrusive advertising atau iklan yang mengganggu dalam bentuk pop-up dan banner yang biasanya menutupi berita yang diakses pembaca.
Selain itu, penerapan teknologi kecerdasan buatan terkini juga memungkinan mereka untuk memproduksi dan mendistribusikan iklan yang dipersonalisasi (personalized advertising).
Sumber daya manusia yakni jurnalis dan ahli teknologi digital serta teknologi digital itu sendiri seperti kecerdasan buatan menjadi sumber daya utama yang penting bagi kelangsungan dan keberlanjutan perusahaan pers.
Sayangnya penelitian sejumlah akademisi di dalam dan luar negeri menunjukkan masih sedikit perusahaan pers yang memiliki atau sedang mengembangkan strategi kecerdasan buatan.
Kendala utamanya yakni sumber daya manusia dan finansial terkait investasi di bidang teknologi informasi. Sebagai solusi, perusahaan pers bisa menggandeng universitas yang memiliki fokus pada teknologi digital terkini seperti kecerdasaan buatan, big data, algoritma dan machine learning.
Kerja sama tersebut bisa dinilai sebagai win-win solution. Perusahaan pers bisa mendapatkan akses dan pemahaman teknologi digital terkini dari akademisi dan universitas. Sebaliknya universitas bisa mendapatkan pengalaman nyata dari praktisi profesional perusahaan pers.
Proyek tersebut bisa menjadi laboratorium kedua institusi untuk meningkatkan pemahaman, pengembangan dan pemanfaatan teknologi digital terkini.
0 notes
Text
Gibran hadiri geladi bersih pelantikan di kompleks parlemen
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka tiba di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu, untuk menghadiri geladi bersih pelantikan Presiden-Wakil Presiden Terpilih.
Berdasarkan pantauan ANTARA, Gibran tiba seorang diri pada pukul 10:19 WIB mengenakan batik berlengan panjang.
Gibran sempat melambaikan tangan kepada para jurnalis yang bersiaga di depan pintu Ruang Rapat Paripurna I, dan berjalan memasuki ruang tersebut.
Setelah Gibran tiba, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dan Bambang Wuryanto tiba di depan pinyu Ruang Rapat Paripurna I.
Sebelumnya, Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat, Rusdi Kirana, Eddy Soeparno, Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Abcandra Muhammad Akbar Supratman tiba lebih dahulu.
Sementara itu, Presiden Terpilih Prabowo Subianto belum terlihat di kompleks parlemen hingga pukul 10:30 WIB.
Agenda pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih diagendakan berlangsung di Gedung Nusantara, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, pada Minggu (20/10) pukul 10:00 WIB.
𝐁𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐋𝐞𝐧𝐠𝐤𝐚𝐩𝐧𝐲𝐚 : Klik disini
0 notes
Text
Juliansyah, Kabiro Media Analisi.co.id Tanggamus Telah pulang ke Rahmatulloh Dalam Kecelakaan Tragis
Tanggamus – Wartawan Media Analisi.co.id, bernama Juliansyah (30) mengalami kecelakaan lalu lintas di Jalan Lintas Barat (JALINBAR), jalur 2 kelurahan Kuripan, Kota Agung, Tanggamus. Rabu 16 Oktober 2024. Insiden maut ini terjadi ketika Juliansyah hendak menjalankan aktifitas sebagai jurnalis dengan mengendarai sepeda motor beat nopol B 5873 FHD dari arah Wonosobo, sesampainya di dekat depot…
0 notes
Text
Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi (5 November 1890 – 30 Juni 1949), atau lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi, adalah seorang politikus, jurnalis, dan guru dari Sulawesi Utara, Indonesia.
0 notes
Text
Uji Kompetensi Wartawan, 10 Jurnalis Tergabung di IWO Berhasil Lulus
Lampung Timur, Mediapromoter.id – Sepuluh orang jurnalis yang tergabung di Ikatan Wartawan Online (IWO) Lampung berhasil dan lulus uji kompetensi wartawan (UKW) yang digelar UPN Veteran Yogyakarta bekerjasama dengan PHE OSES dan Forum Jurnalis Online dabln Televisi di Hotel Tirta Kencana, Sribhawono, Lampung Timur, pada 29-30 Desember 2024. Ketua IWO Provinsi Lampung, Edi Arsadad menyampaikan…
0 notes
Text
UEFA MELAKUKAN PEROMBAKAN DI 2024–2025!!!
OKE365News — Era Baru akan dimulai. UEFA CHAMPION LEAGUE 2024–2025 akan memasuki sistem baru, dari Fase Grup menjadi League Phase. Pada musim kemarin, terdapat 32 Tim yang dibagi menjadi beberapa grup yang berbeda untuk memperebutkan tiket menuju fase Knock Out.
Namun pada musim mendatang akan dilakukan perubahan besar,dimana akan ada 36 Tim yang akan masuk pada Klasemen lebih besar, dari setiap tim akan mendapatkan 8x jatah bertanding dengan 4x menjadi Home/Tuan rumah dan 4x menjadi Tamu.
Dari informasi yang didapatkan Tim jurnalis OKENews, Peringkat 1–8 Akan langsung masuk ke babak 16 besar. Sedangkan peringkat 9–24 Akan di adu untuk bertanding memperebutkan sisa 8 bangku kosong tersebut, lalu pada peringkat 25–36 lansung dinyatakan gugur. Sistem peringkat ini akan di hitung dari total perolehan Goal serta Poin yang dikumpulkan masing masing tim.
Menurut data yang telah dikumpulkan Tim OkeNews Untuk poin peringkat 1–8 paling tidak membutuhkan 15 Poin untuk mengamankan tiket langsung ke babak 16 besar, untuk peringkat 9–24 setidaknya paling sedikit dibutuhkan 9–14 Poin.
Beikut nama tim yang akan bermain serta hasil Drawing yang sudah ditentukan pihak UEFA
England: Man City, Arsenal, Liverpool, Aston Villa Spain: Real Madrid, Barcelona, Girona, Atlético de Madrid Germany: Leverkusen, Stuttgart, Bayern, Leipzig Italy: Inter, Milan, Juventus, Atalanta France: Paris Saint-Germain, Monaco, Brest Netherlands: PSV Eindhoven, Feyenoord Portugal: Sporting CP Belgium: Club Brugge Scotland: Celtic Austria: Sturm Graz
Untuk Jadwal pertandingan tersendiri sudah dikonfirmasi langsung oleh salah satu pimpinan UEFA kepada Jurnalis OKENews yaitu sebagai berikut. Matchday 1: 17-19 September 2024 Matchday 2: 1-2 October 2024 Matchday 3: 22-23 October 2024 Matchday 4: 5-6 November 2024 Matchday 5: 26-27 November 2024 Matchday 6: 10-11 December 2024 Matchday 7: 21-22 January 2025 Matchday 8: 29 January 2025
Knockout round play-offs: 11–12 & 18–19 February 2025 Round of 16 : 4–5 & 11–12 March 2025 Quarter-finals : 8–9 & 15–16 April 2025 Semi-finals : 29–30 April & 6–7 May 2025 Final : 31 May 2025
Baca berita lainnya hanya di OKE365NEWS
1 note
·
View note
Text
Wombohe Jurnalis Diresmikan Anggota Dewan Pers Sapto Anggoro: Inspirasi Dunia Literasi
Hargo.co.id, GORONTALO – Anggota Dewan Pers sekaligus Ketua Komisi Penelitian, Pendataan dan Ratifikasi Pers Atmaji Sapto Anggoro meresmikan Wombohe Jurnalis yang juga berfungsi sebagai Sekretariat Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Gorontalo, Jumat 30 Agustus 2024. “Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya meresmikan Wombohe Jurnalis AMSI Gorontalo. Semoga memberikan manfaat, inspirasi bagi…
0 notes
Text
ABCID Latih Digital Storytelling Jurnalis dari Berbagai Pulau di Indonesia
MALANG – ABC International Development (ABCID) menggelar kegiatan Kursus Digital Storytelling di Kota Malang, 24-30 Agustus 2024. BantenNews.co.id menjadi salah satu media yang terlibat menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. Mark Bowlling, fasilitator dari ABC News Australia berharap seluruh wartawan yang terlibat dalam kegiatan, dari Aceh sampai Papua dapat berkolaborasi membangun jaringan dan…
#ABC International Development#ABC News Australia#Bantennews#Digital Storytelling#Konferensi HAM Malang#Konferensi HAM Unbraw Malang#Mark Bowlling
0 notes
Text
Mengaku Anggota TNI, Oknum Pengawal Pakai Avanza putih di Jambi Melakukan Kekerasan Terhadap Wartawan
Jambi – Satukomando.com kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi di Provinsi Jambi, kejadian ini menimpa pada saudara renold salah satu wartawan online yang dilakukan oleh salah satu oknum yang mengaku anggota TNI, Selasa 30/7/2024 Permasalahan tersebut diawali dengan pekerjaan jurnalis yang menginput data terkait masalah ilegal driling dan minyak ilegal di seputaran kecamatan Mestong…
0 notes
Text
Lika-Liku Kerja di Dunia Jurnalistik: Dituntut Serba Cepat, Tak Kenal Tanggal Merah
Worked Journey
Hi everyone! Saya Nurul, membagikan worked journey di dunia jurnalistik
Profesi jurnalis menjadi pilihan yang tepat untuk orang-orang yang suka menulis, menyenangi tantangan, gemar membaca, memiliki rasa ingin tahu tinggi, dan selalu mengikuti trend berita terkini. Tentunya, kerja di dunia jurnalistik juga enggak cocok buat orang-orang yang hobi malas-masalan, karena kamu pastinya bakal banyak ketinggalan. Bagi yang ingin terjun ke dunia jurnalistik dan menjadi jurnalis, wajib tahu lika-liku kerja di dunia jurnalistik, biar enggak kaget! Oleh karena itu, saya membagikan 'worked journey' yang saya lalui selama menekuni pekerjaan menjadi jurnalis sebagai penulis konten SEO di Digital Content Directorate Kompas Gramedia Group - Tribun Network untuk Tribun Banten selama 2022-2024.
Ini bukan perkara mudah, karena saya bergabung di portal daerah yang baru dirintis, berkontribusi baik pikiran dan tenaga untuk mengembangkan portal daerah ini menjadi media lokal yang menyajikan informasi informatif terkini baik berita internasional, lokal, hiburan, gaya hidup, seleb hingga olahraga. Ya intinya banyak suka dukanya yang saya bagikan dalam worked journey ini, selebihnya saya menikmati tantangan kerja menjadi jurnalis. Tentunya alasan saya terjun dan bertahan di industri ini karena sesuai passion saya yang suka menulis dan membaca, saya juga memiliki lingkungan kerja yang baik walau dengan lintas usia yang jauh. Gaji, rekan kerja, bos, dan beberapa hal membuat saya berkomitmen untuk membangun perusahaan sampai bisa ikut mengantarkan perusahaan memiliki gedung baru dan trafic yang perlahan naik dalam page views hingga bisa bersaing dengan anak perusahaan lain.
Sebelumnya dalam dunia kerja profesional, saya bekerja dari usia 21 tahun setelah lulus kuliah, namun saat kuliah saya sudah menjadi Script Writer, Ghost Writer selama 2 tahun dan asisten peneliti project. Di usai saya 19 tahun sampai 21 tahun, saya fokus belajar menjadi pengikut, mempelajari cara atasan bekerja, dan bagaimana bekerja dengan orang lain agar memiliki team work yang baik. Saat itu saya memahami bahwa sangat penting kerja tim dalam membangun kesuksesan acara, proyek, dan tujuan organisasi, termasuk dalam jurnalistik.
Read the story
1. Jadi Jurnalis Harus Mampu Kerja Tim
Pilihan menjadi jurnalis membuat saya memasuki lingkungan kerja dengan pola ‘team work’ yang saling mem-backup pekerjaan satu sama lain dengan target dan tanggungjawab yang besar untuk membangun perusahaan. Di usia yang sangat muda saya memilih bergabung dengan Kompas Gramedia Group dan menjadi bagian perintis unit Tribun Network di Banten sebagai penulis konten. Saat itu, saya menemukan rentang usia yang sangat jauh antara saya dengan rekan-rekan kerja lain baik di redaksi maupun tim bisnis. Saat saya usia 21 tahun, usia rekan kerja ada yang sudah 26 tahun, 30 tahun, 40 tahun dan seterusnya hahaha walaupun kayak kelihatan seumuran. Tentunya saya menjadi anak bungsu di perusahaan, dengan sebutan ‘si bungsu’.
Meski begitu, di Tribun Network penempatan saya, jujur saya tidak menemukan penghalang atau batasan usia lintas generasi, yang selama ini ceritanya banyak dipublikasikan di media.
Oke, lantas mengapa saya merasa tidak ada gap usia?
Karena Semua Orang di Kantor Mengaku Anak Muda
Setua-tuanya bos, enggak ada yang mau dipanggil Bapak, semuanya dipanggil Mas meski sudah tua, sampai yang mau pensiun pun tetap dipanggil Mas. Usia om-om dipanggilnya Abang. Saya pribadi memanggil rekan kerja perempuan yang lain dengan sebutan Mbak meskipun ada yang sudah jadi ibu-ibu. Gaya bos-bos saya enggak kaku dan kolot, mereka update dengan tren terkini, ngobrol ke mana aja kalau kita sendiri punya wawasan bisa nyambung.
Tapi saya banyak enggak tahu soal apa yang disukai rekan-rekan kerja saya yang usianya lebih tua. Nah, biasanya saya inisiatif buat catatan, playlist musik apa yang biasa didengar rekan kerja, dan topik apa yang suka mereka bahas. Misalnya orang-orang suka MotoGP, maka saya ketika pulang kerja harus langsung baca dan cari tahu tentang MotoGP, cari tahu yang mana Marc Marquez, Rossi, sampai Bagnaia, supaya kalau ngobrol tetap bisa ikutan. Trust me, rata-rata orang enggak nyambung ngobrol karena salah satunya enggak punya wawasan yang sama. Lucunya, karena saya suka BTS tapi orang-orang kantor enggak banyak tahu BTS, biasanya saya yang inisiatif cerita sampai mereka cari tahu sendiri tentang BTS. Itu sebabnya saya pribadi tidak menemukan gap usia dalam lingkungan kerja meskipun rentang usianya cukup jauh.
2. Miskom Tetap Ada, Namanya juga Beda Kepala
Miskom tetap ada guys, maklumlah beda kepala dan cerita hidup hahaha. Saya pernah bilang, “Bang musikan ya” ke Editor dari Jakarta yang main ke kantor di Kota Serang. Tapi, musikan yang saya maksud diinterpretasikan sebagai pemain bola, sedangkan saya enggak tahu ada pemain bola namanya Musikan. Lucu aja sampai saya cari profilnya di Google. Maksud saya musikan itu mau mendengarkan musik dengan pengeras suara, karena di kantor saya itu adalah DJ request-an lagu orang-orang buat karokean sambil kerja kalau kantor sepi. Tapi Yasudah, kalau sudah kayak gitu saya tanya-tanya aja sosok legenda sepak bola, anggaplah ilmu baru~
3. Jangan Kaget! Jurnalis Banyaknya Jago Manuver Omongan
Meskipun enggak semua, tapi kebanyakan jurnalis yang saya kenal pinter memanuver omongan loh....
Candaan orang kantor saya kadang di luar jangkauan dan manuver-nya luar biasa, tapi saya beradaptasi untuk lebih gila dari mereka
Contoh 1: “Rul lu emang enggak punya ibu? Sama dong ibu kita udah ditanam kayak ubi” agak kaget saat itu karena masih anak baru banget, tapi saya jawab, “Ibu lu ubi kayu apa ubi cilembu Bang?” Nah ini orang kantor pasti pada ketawa-tawa enggak jelas mode bapak-bapak sok-sokan ngaku "anak gua nih" hahaha. Cuma becanda ya guys! Asli mereka tuh baik banget.
Contoh 2: “....Rul, katanya lu tahu saldo rekening si A, berapa nominalnya?” ini pertanyaan jebakan karena kondisinya ramai riuh emang lagi curcol, jangan dijawab nominal kalau pun tahu, cara jawab saya biasanya, “yang pasti lebih besar dari saldo rekening lu Bang”. Jawaban begini biasanya buat orang-orang kantor ketawa renyah hahaha. Nah kalau ada tepuk tangan riuh enggak jelas, cara responnya cukup, “makasih gua emang keren!” Contoh 3: “Rul kamu tahu enggak, yang bertahan di kursi kamu dulu cuma tiga bulan karena langsung sakit, tapi kamu awet,” kalau ada singgungan ke karyawan lama jangan mau cari tahu lebih jauh, biasanya saya jawab dengan mengunggulkan diri sendiri, “iya dong, formula formalinnya banyak saya mah, awetlah”. Jangan cari tahu apapun kalau enggak mau kepikiran, fokus aja kerja, ini rumus tentram di tempat kerja, jangan merasa lebih baik dari orang lain okay.
Contoh 4: "Rul sini, lu harus liat monyet baru peliharaan gua!" sebagai karyawan yang baru kerja dua bulan, saya belum tahu ini bau-bau keusilan. Ternyata jeng-jeng... itu foto wajah jelek saya yang pakai filter monyet, ketawa ngakak ngetawain diri sendiri saking jeleknya. Ujungnya hari itu juga langsung saya unduh filter yang aneh-aneh, filter monyet sampai alien, buat jailin orang kantor hahaha. Se-funny itu liat foto aib orang kantor, karena dulu masih banyak karyawan sanguinis.
Penafian: enggak semua orang diginiin ya becandanya, mereka pinter baca karakter orang. Cuma karakter saya emang enak aja buat diusilin dan celetukannya ada aja
4. Buat Konten Mandiri, kalau Salah Bos Ngasih Petuah dari Berbagai Sisi
Sejujurnya dulu sebagai anak baru, saya hanya mendapat training satu bulan dan lebih belajar mengambil banyak angle kasus dan konten, training satu bulan itu yang paling singkat dan langsung mengisi posisi yang kosong. Dua bulan pertama kerja saya dilepas untuk belajar sendiri menggunakan tools-tools perusahaan seperti CMS, GA, dan lain-lain, sedangkan untuk kemampuan menulis, bos saya bilang saya sudah bisa dan mampu belajar sendiri.
Saat itu saya belajar sendiri dengan agak terseok-seok mengejar target harian dengan berbagai macam section konten/news. Dua bulan kerja setelah training, kinerja saya masih tidak secepat yang lain untuk produksi 20 berita per hari, saya juga belum bisa menciptakan konten yang mendongkrak page views. Saya masuk kerja jam 8 pagi bisa keluar kantor jam 8 malam untuk produksi 20 berita/konten saat itu. Akhirnya baru di bulan ketiga kerja, saya benar-benar bisa bekerja menyesuaikan ritme dan membangun tim, satu konten saya akhirnya ada yang naik di GA dan terbaca 16.000 lebih. Tapi meski saya belajar mandiri, kalau GM Digital Content kunjungan, pasti selalu ada arahan dan pembelajaran baru yang harus diikuti dengan perubahan konten. Intinya enggak boleh berhenti belajar hal-hal baru dan terus berkembang dengan memahami pembaca.
Fyi: 2024 ini penulis konten Tribun Banten targetnya sudah 17 konten ya, performa portalnya sudah cukup meningkat
5. Pola Kerja Team yang Serba Cepat dan Berubah
Pola kerja team berubah-ubah, sebagai karyawan termuda saya menjadi andalan mem-backup pekerjaan yang lain, saat rekan kerja ada yang sakit, cuti, acara keluarga, semuanya digantikan oleh saya saat itu atas titah bos dengan alasan “saya yang paling muda dan berstamina”. Satu bulan, saya bisa enggak libur loh, tapi I’m enjoy karena gaji perusahaan, untuk sekelas lulusan baru gaji kontrak saya udah bagus, kerja di hari libur diganti uang. Intinya libur enggak libur itu termasuk kebijakan unit perusahaan daerah dalam sistem kerja, dan saya setuju, itu masih oke guys, namanya kerja enggak ada yang enggak capek!
Bekerja di industri yang serba cepat, menuntut saya untuk belajar gesit menggali apa yang terjadi hari ini di Indonesia dan di dunia. Bos suka ngomel kalau saya telat produksi konten hype, siap-siap ditelepon malam-malam, ditelepon untuk update gempa subuh-subuh kalau masuk pagi, sampai running-an Gunung Krakatau di pagi hari. Bahkan harus telepon rekan kerja yang lagi sift untuk infoin ada kasus Lesti smackdown-lah, atau ada kasus yang baru meledak biar portal berita kita enggak ketinggalan.
Paling mantap kalau mengawal kasus biar viral, dulu ada kasus perselingkuhan menantu dan mertua di Banten, saya baru dikasih berkas sidang cerainya dan diminta buat konten original viral dengan berbagai angle yang menarik untuk di-running di seluruh Tribun Network karena kasusnya di Banten. Berkas cerainya panjang dan baru saya baca, tapi satu menit setelah berkas dikasih, saya sudah ditagih artikelnya. “Nurul cepet, yang lain nunggu dari kamu, mau dilempar artikelnya…” maklumlah bekerja mengejar waktu biar enggak keduluan media yang lain. Tapi kalau enggak ada kasus atau hari-hari biasa aja, kerjaan santai kok.
6. Libur di Hari Kerja Satu Hari dan Enggak Kenal Tanggal Merah
Jangan masuk ke dunia jurnalistik kalau mau kerja yang liburnya dua hari di Sabtu dan Minggu. Masuk jadi keluarga jurnalis, cuma dikasih jatah libur satu hari. Bahkan saya sebagai karyawan termuda di kantor liburnya enggak di hari Sabtu dan Minggu awal-awal kerja, tapi di hari Jumat. Itu pun bisa pindah libur ke Senin kalau ada rekan kerja yang mau ada acara dan minta tukar hari. Tidak ada juga tanggal merah kawan, setiap tanggal merah saya selalu masuk kerja cari cuan.
7. Dikejar-kejar Target, tapi Tetap Santai
Kerja dikejar target pembaca, tapi kalau enggak kecapai targetnya juga fine-fine aja guys. Enggak bakal dimarahin, cuma nanti ada evaluasi aja kalau ada GM Digital Content kunjungan. Enggak bakal diberhentiin juga kalau kita baik, paling konten garapannya diganti biar bisa ngejar page views. Bukan orangnya yang diganti tapi strategi dan konten-kontennya yang bisa diubah-ubah.
8. Semua Media Punya Target Page Views! Seperti Ini
9. Jurnalis Enggak Boleh Berhenti Belajar!
Segala arus informasi terus berputar! Kalau kata senior-senior saya, jadi Jurnalis itu harus terus belajar segala hal-hal baru. Bahkan ketika semandiri-mandirinya kita bekerja, masukan dan arahan itu penting untuk terjalinnya support system yang baik. Trust me, siapapun yang jadi Jurnalis pasti pernah menemukan titik jenuh, tapi setiap pekerjaan itu selalu ada titik jenuhnya. Maka dari itu, terus belajar jadi kuncinya, minta arahan ke orang-orang berpengalaman itu penting bagi saya, punya inisiatif aja enggak cukup. Tapi harus tahu bangun taktik dan cara gimana ciptain produk jurnalis yang beda dari yang lain dengan meminta masukan-masukan yang membangun. Kuncinya jangan malu bertanya. Saya pikir support system dalam lingkungan kerja ini sangat krusial baik dari atasan maupun rekan kerja, terutama lingkungan kerja yang lintas usia cukup jauh. Support system bagi saya penting, tapi saya enggak tahu seberapa penting support system bagi orang lain. Apakah salah seorang pekerja membutuhkan support system yang baik? Kalau enggak dapat dari bos, minimal dari rekan kerjalah ya guys biar betah, atau bisa juga motivasi dari gaji yang bagus hahaha.
10. Sedikit Potret Kehidupan di Dunia Jurnalistik
Sebagai yang termuda, saya selalu dapat suapan potongan tumpeng dan kue dari bos-bos kalau lagi ada acara dan ultah kantor. Terima kasih bos-bos.
Akhirnya punya kantor baru setelah banyak duka di kantor lama yang bocor, panas, ada aura mistis, listrik mati 6 kali dalam sehari kalau kumat, dan tikus-tikusnya yang ulala.
Just information, saya memutuskan resign dari Kompas Gramedia Group - Tribun Network karena mendapat penawaran pekerjaan di perusahaan asing secara freelance sebagai Digital Analyst. Next capture saya akan membagikan perbedaan pola kerja di luar negeri dan di Indonesia yang beda banget walaupun dituntut kerja serba cepat.
Special Thanks
Terima kasih banyak Kompas Gramedia Group, Tribunnews, Tribun Network. Terkhusus Mas Yulis Sulistyawan – GM Digital Content Tribun Network, dan Mas Agung – Manager Content Tribun Banten, terima kasih telah banyak memberikan ilmu-ilmunya. Dulu saya merasa bersalah karena nggak tahu Mas Yulis bos besar pas interview kerja hahaha, saya kira HRD. Interview pun kebanyakan ketawa menjawab pertanyaan dengan receh, saya inget banget pas ditanya “kamu punya keluarga besar ya? Ramai dong kalau kumpul”. Tapi bisa-bisanya saya malah jawab, “iya dong, tinggal bikin club sepak bola aja itu, boleh kalau mau gabung”. Bos-bos itu pada ketawa sama jawaban saya, terus saya juga ikutan ketawa aja sepanjang interview ha ha hi hi.
Makasih buat bos yang udah jawab pertanyaan-pertanyaan terakhir saya ketika saya resign. Saya tanya Manager Content saya, kenapa saya diterima kerja di perusahaan, karena katanya saya yang paling muda di antara kandidat yang lain, pas masuk kerja orang-orang pada kaget pas tahu umur saya, bahkan ketika saya udah kerja dan ada proses recruitment, saya baru tahu sebanyak itu kandidat yang dinterview sampai sore tapi enggak ada yang diterima satu pun. Akhirnya Manager Content saya bilang, “Interview-mu to Rul mind blowing, ketawa mulu, ha hi ha hi, ada aja jawabannya, harusnya kalau interview kamu agak serius [oke ini catatan]. Saya tahu betul kamu hanya perlu dipoles sebentar liat dari tulisannya yang puluhan lembar itu, kamu gampang dilepas. Satu bulan training itu yang paling singkat dibanding yang lain, kamu di sini bertahan lama dari kantor dulu sampai sejauh ini, di luar ekspektasi saya”.
Btw ceritanya pas baru lulus kuliah saya ngelamar jadi penulis konten pake 27 halaman contoh tulisan guys, dari tulisan script, copywriting, puisi esai tajuk Ni Wayan Gayatri, tulisan ilmiah saya yang diterbitin BPCB Banten, konten seleb, dll sampai 27 lembar hahaha. Mana pas diinterview tulisannya enggak diprint, lucu aja sekelas GM Digital Content dikerjain sampai harus liat gawai dan berkas-berkas saya.
Dan leganya pas resign di perusahaan ini saya bisa pamitan ke semuanya, sempat tanya apa yang bos enggak suka dari saya selama 2022-2024 saya jadi anak buah. Karena di mana pun kita bekerja, faktanya setiap karyawan itu pasti ada plus minusnya, dan bos juga ada kurang dan lebihnya. Di sini waktunya minta maaf buat semua kesalahan, pamitan, dan mengutarakan hal lain jika ada.
Kenapa saya menanyakan hal-hal seperti itu?
Karena agar saya bisa memperbaiki diri saya dengan tahu kesalahan-kesalahan saya yang mungkin bos enggak utarakan. Hal-hal tersebut tentunya akan berguna untuk saya bekerja di tempat berikutnya atau bahkan kembali ke media lain. Bahkan ketika mendapat review seperti yang dikatakan bos nantinya saya enggak kaget, ya harus intropeksi. Saya juga berterima kasih yang setulus-tulusnya pada Mas Yulis, GM Digital Content Tribun Network yang mau menerima saya jika saya ingin kembali di Tribun, yang bersedia dihubungi jika saya melihat lowongan di Tribun. Kalimat terakhir yang paling saya ingat, “kalau kamu mau kerja lagi di Tribun, liat lowongan di Tribun mau masuk ke situ, kamu cuma tinggal hubungi saya, nomor saya enggak bakal berubah”.
Terima kasih banyak Tribun Network
0 notes